Caramembuat pakan ikan sidat alami dengan bahan-bahan yang mudah kita temukan di sekitar kita dan pastinya dengan harga yang murah dong. Usus ayam, Minyak Ayam, Cacing sutra, Tepung Jagung, Terasi, Yakult, Vitachik dan Air. Semua bahan perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Setelah itu jemur hingga kering dan Membuatpakan ikan gabus dengan bahan dasar nasi aking; Ikan gabus juga menyukai pakan dari nasi aking. Cara membuat pakan dari nasi aking yaitu dengan merendam nasi aking yang sudah kering dengan air panas hingga teksturnya menjadi lunak. Bersihkan nasi aking yang sudah lunak dari kotoran, lalu berikan pada ikan gabus. Membuat pakan ikan gabus dengan bahan dasar ikan rucah Sertakanpakan kemarau pada hidangan makan ikan. Pakan kering adalah keliru satu jenis kuliner ikan paling generik. Pakan kemarau umumnya dijual pada bungkus kaleng dan berbentuk serpihan atau pelet. Cacing dewasa diperkirakan bisa membuat 1000 cacing dalam setahun. Hubungi dokter fauna atau toko hewan peliharaan buat mencari fakta Berikutini kami berikan beberapa alternative jenis makanan yang cocok diberikan kepada anakan cupang atau burayak. 1. Cara membuat makanan ikan cupang dari kuning telur. Kuning telur adalah makanan burayak yang biasa di pakai. Sangat mudah membuatnya serta gampang di aplikasikan. Kandungan protein yang tinggi pada kuning telur ini yang menjadi CaraMembuat Pakan Ikan Lele - Proses Pembuatan Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam. 3. qx8X. Jual Tepung Cacing Lumbricus Tepung cacing adalah olahan cacing tanah yang berupa serbuk atau bubuk yang dibuat melalui proses pengeringan dan penggilingan. Tahukah Anda, dalam tepung Cacing Tanah terdapat kandungan asam amino paling lengkap ? Tepung Cacing Tanah mampu menjadi obat stroke ampuh sebab mengandung enzim bernama lumbrokinase. Tepung Cacing Tanah juga mengandung enzim Katalase dan enzim Peroksidase. Keduanya baik dalam menanggulangi banyak penyakit degeneratif semacam diabetes mellitus, rematik dan juga kolesterol. Tepung Cacing Tanah juga diketahui kaya akan enzim Selulase dan Lignase. Keduanya baik dalam membantu kesehatan pencernaan, meringankan maag akut. Terdapat pula senyawa bernama Arachinoid Acid yang diketahui bisa menurunkan suhu tubuh dan memiliki senyawa yang bisa menghambat aktifitas salmonella typhimuroium, staphyloccus albus bacillus, escherhia coli dan juga lesteria monocytogens. Sifat inilah yang membuat tepung Cacing Tanah ampuh mengusir penyakit tipus. Apa saja Manfaat Tepung Cacing ? Bahan baku obat/farmasi Sebagai campuran untuk pembuatan pellet/pakan ikan, burung, ayam, udang, kambing, sapi Sebagai pakan langsung bagi burung kicauan Sebagai suplemen pakan / aditif/ extra fooding EF untuk hewan ternak ataupun hewan peliharaan Kelebihan penggunaan tepung cacing lumbricus rubellus sebagai pakan langsung ataupun tidak lansung bagi hewan ternak, antara lain Kadar protein sangat tinggi, lebih tinggi dari tepung ikan Meningkatkan nafsu makan hewan ternak Pertumbuhan hewan ternak menjadi Lebih Cepat Besar dan Panen Lebih Singkat Jumlah telur/anakan yang dihasilkan indukan udang/ikan lebih baik secara kuantitas dan kualitas Meningkatkan birahi burung kicau burung akan lebih rajin berkicau Sebagai antibiotik alami hewan Sebagai pemacu pertumbuhan hewan ternak Kami siap mengirimkan pesanan tepung cacing ke seluruh Indonesia. Bekerjasama dengan ekspedisi TIKI, JNE, POS INDONESIA, J&T dan sesuai permintaan konsumen. PERCAYAKAN PESANAN TEPUNG CACING ANDA KEPADA KAMI Jual Tepung Cacing 087711589595 Percayakan kepada kami pesanan anda, kualitas mutu dan jaminan pelayanan terbaik adalah komitmen kami. Jual Tepung Cacing 087711589595 Berminat membeli tepung cacing , silahkan hubungi kontak kami Alamat kami Semaya, Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah Telp/Sms/Whatsapp 0877 1158 9595 – Mengolah Cacing Tanah Untuk Pakan Ternak – Agar cacing tanah dapat bertahan lama biasannya para peternak mengolahnya menjadi tepung. Tepung cacing tanah sangat baik dikonsumsi oleh hewan ternak. Khususnya ikan dan unggas, dan aneka ragam hewan ternak yang dapat menggunakan tepung cacing sebagai campuran pakan seperti ; Ayam, Itik, Bebek, udang, ikan lele, bandeng dan lain sebagainya. Berikut ini langkah-langkah peroses pembuatan tepung cacing tanah untuk pakan ternak Sebelum dibuat tepung, cacing tanah jangan diberi makan selama kurang lebih 1 jam. Kemudian cuci bersih cacing, hal ini dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan berbagai kotoran dan sisa tanah yang masih menempel di sekitar tubuhnya, demikian pula dengan lendirnya juga harus dihilangkan dari tubuh cacing. Untuk mendapatkan cacing yang bersih Anda dapat mencucinya sebanyak 3 sampai 5 kali. Setelah bersih dari kotoran dan lendir, rebus cacing selama 5 menit. Dengan perebusan akan membuat protein, lemak dan karbohidrat yang ada pada tubuh cacing mudah dicerna hewan ternak. Selama perebusan Anda perlu memperhatikan jumlah air yang akan digunakan. Penggunaan air yang berlebihan dapat merugikan, sebab air dapat melarutkan vitamin dan mineral yang terkandung di dalam cacing. Untuk perebusan 100 gram cacing tanah dibutuhkan kurang lebih 500 ml air. Setelah direbus tiriskan dan dipotong dengan ukuran kurang lebih 1 cm. Pemotongan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dalam mengeluarkan kotoran yang ada di dalam rongga tubuh cacing. Selain itu, dengan pemotongan ini juga akan mempercepat pengeringan cacing. Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara alami dan cara buatan, dengan cara alami cacing dijemur di atas seng, sehingga akan lebih cepat menjadi kering, apabila panas terik, dalam satu hari cacing sudah kering, sedangkan cara buatan yakni menggunakan bantuan mesin pengering yang panasnya didapat melalu api. Cacing tanah yang sudah benar-benar kering, kemudian ditumbuk atau di giling, dengan menggunakan mesin giling. Dan tepung cacing tanah siap digunakan. Itulah pembahasan singkat mengenai Mengolah Cacing Tanah Untuk Pakan Ternak. Mudah-mudahan bisa bermanfaat… Pendahuluan Bagi para penggemar ikan hias, memberikan pakan yang baik dan sehat untuk ikan kesayangan mereka adalah suatu hal yang sangat penting. Salah satu pakan yang sering diberikan adalah cacing kering. Cacing kering adalah salah satu jenis pakan yang kaya akan nutrisi dan protein yang dibutuhkan oleh ikan. Namun, membeli cacing kering di toko seringkali cukup mahal, oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan cara membuat cacing kering sendiri sebagai pakan ikan. Bahan dan Alat yang Dibutuhkan Sebelum memulai proses pembuatan cacing kering, ada beberapa bahan dan alat yang harus disiapkan terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain – Cacing tanah – Tepung ikan – Tepung jagung – Garam – Air bersih Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah – Wadah – Alat pengaduk – Loyang – Oven atau alat pengering lainnya Langkah-Langkah Pembuatan Cacing Kering Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat cacing kering 1. Menyiapkan Cacing Tanah Langkah pertama adalah menyiapkan cacing tanah. Pastikan cacing yang akan digunakan adalah cacing tanah yang segar dan sehat. Cuci cacing dengan air bersih untuk membersihkan kotoran atau tanah yang menempel pada tubuh cacing. Kemudian, rendam cacing dalam air selama kurang lebih 30 menit untuk membuat cacing lebih aktif. 2. Mencampurkan Bahan-Bahan Setelah itu, campurkan tepung ikan, tepung jagung, dan garam dalam wadah. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan sempurna. 3. Mencampurkan Cacing dan Bahan Tambahkan cacing yang sudah dibersihkan ke dalam campuran tepung dan aduk hingga cacing terlapisi dengan baik oleh campuran tepung. 4. Menyebar Cacing di Loyang Setelah cacing terlapisi dengan campuran tepung, sebar cacing di atas loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti atau kertas panggangan. Pastikan cacing tidak menumpuk satu sama lain. 5. Mengeringkan Cacing Letakkan loyang dengan cacing di dalam oven atau alat pengering lainnya. Atur suhu pengeringan pada suhu rendah, sekitar 50-60 derajat Celsius. Biarkan cacing mengering selama kurang lebih 6-8 jam. Setelah itu, angkat loyang dari oven dan biarkan cacing dingin. 6. Menyimpan Cacing Kering Setelah cacing sudah dingin, simpan cacing kering dalam wadah kedap udara atau dalam kantong plastik yang rapat. Simpan di tempat yang kering dan sejuk. Kesimpulan Itulah cara membuat cacing kering sebagai pakan ikan. Dengan membuat sendiri cacing kering, penggemar ikan hias dapat menghemat biaya dan juga memastikan bahwa pakan yang diberikan kepada ikan kesayangan mereka adalah pakan yang sehat dan berkualitas tinggi. JUAL MESIN PENCETAK PAKAN SEKALIGUS PENEPUNG BAHAN BAKU WA 0821 5701 4489 / 0813 4942 3046 CARA MEMBUAT PAKAN MURAH Cheap Feed Formulation Pakan adalah salah satu sarana penghasil utama untuk budidaya ikan. Sarana ini harus selalu ada dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang tinggi. Tapi pakan tersebut harus dibeli. Harganya juga relatif mahal. Hal ini merupakan salah satu masalah, sehingga biaya produksi ikan bisa tinggi dan penghasilan menjadi rendah. Pakan yang dibuat sendiri bisa menjadi salah satu solusi terbaik. Dalam membuat pakan sendiri anda membutuhkan teknik cara pembuatan pakan, berikut formulasinya. MACAM-MACAM PAKAN Jenis pakan adalah pengelompokan yang didasarkan pada umur dan ukuran ikan. Atas dasar itu, pakan ikan dibagi tiga, yakni pakan benih, pakan konsumasi atau pakan untuk memproduksi ikan konsumsi dan pakan induk atau pakan untuk induk agar dapat menghasilkan telur yang berkualitas tinggi. ATURAN Pakan ikan ada aturannya. Meski awalnya diambil dari praktek, namun teori tidak bisa ditinggalkan. Selain merupakan hasil pemikiran para ahli perikanan, teori juga lebih ilmiah, sesuai dengan biologi ikan. Teori ini bisa berasal dari berbagai sumber imformasi, diantaranya karya ilmiah, buku, internet dan media lainnya. Teori juga bisa bersumber dari para ahlinya secara lansung melaui pendapatnya. Atas dasar teori, maka pakan ikan harus memenuhi berbagai persyaratan teknis. Tinggi Pakan ikan harus bergizi tinggi, termasuk protein. Idealnya pakan ikan mengandung protein antara 25 – 30 persen. Dengan kandungan seperti itu, maka pertumbuhan ikan bisa lebih cepat. Awalnya pakan berguna untuk mempertahankan tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak Sisanya untuk yang lain, untuk pertumbuhan dan pembiakan. Sisa yang semakin dapat mempercepat pertumbuhan ikan. Namun kandungan gizi tersebut sangat tergantung dari formulasi bahannya. Kuat Tak hanya berprotein tinggi, pakan ikan juga harus beraroma kuat atau berbau khas. Aroma inilah yang pertama kali dikenali ikan dan mengundangnya. Dengan alat penciuman, ikan akan menghampiri, mencium kembali, menangkap dan memakannya. Percuma saja, pakan yang berprotein tinggi tanpa memilki aroma yang kuat, karena tidak dapat mengundang ikan. Ikan akan diam tanpa memberikan reaksi atau istilah kasarnya, cuek aja. Agar beraroma kuat dan khas, maka pakan harus dicampur dengan bahan lain. Behan yang umum digunakan adalah tepung ikan. Namun harganya sangat mahal, sehingga sulit dijangkau. Selain itu bahan tersebut sulit diperoleh atau tidak semua daerah tersedia. Untuk menggantinya digunakan tepung pellet udang. Behan ini tidak kalah aromanya dengan tepung ikan. Buktinya napsu makan ikan lele yang dicoba cukup tinggi. Dicerna Pakan yang mudah dicerna sangat penting bagi usus agar menyerapnya dengan baik. Penyerapan yang baik memberikan manfaat besar dalam mempercepat proses penyebaran makanan ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, jumlah sisa pakan yang tidak tercerna berupa kotoran ikan atau buangan lebih sedikit. Teorinya harus ada organisme lain yang membantunya, diantaranya bakteri Lectobacillus. BIPI telah memberikan solusi dengan sebuah proses yang menghasilkan bakteri tersebut, sehingga pakan yang sudah jadi dapat dicerna dengan baik. Dalam Air Pakan yang tahan dalam air sangat penting bagi ikan agar dapat memberi kesempatan untuk menangkapnya. Bukan setelah buyar ditangkap, tetapi masih dalam bentuk butiran, sehingga dalam sekali makan jumlahnya lebih banyak. Tahan selama 30 detik saja sudah cukup baik apalagi hingga satu menit. Agar tahan dalam air umumnya pakan diberi bahan perekat. Namun BIPI tidak memberikan bahan itu. Cukup dengan melalui sebuah proses, perekat sudah muncul sendiri. Terbukti cara itu memberikan hasil yang baik. Pakan dapat tahan hingga satu menit. Kecil Dari Bukaan Mulut Ikan Pakan yang berukuran lebih kecil dari bukaan mulut sangat penting bagi ikan agar dapat memasukan langsung ke dalam mulutnya. Bukan harus menunggu hancur dulu, baru ditangkap. Karena pakan sudah hancur, kandungan gizinya berkurang. Selain itu, dapat menyulitkan ikan, karena harus menunggu dulu agar lebih kecil. Agar berukuran kecil, maka lubang alat pencetak harus disesuaikan dengan ukuran ikan. Seperti pakan komersil, BIPI juga menggunakan alat pencetak pakan yang berukuran lebih kecil dari bukaan mulut. Ukuran itu mudah diatur. Mengandung Behan Yang Berbahaya Pakan yang tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh sangat penting dalam menghasilkan ikan yang aman dikonsumsi. Adanya bahan yang berbahaya akan terakumulasi dalam dalam tubuh hingga suatu saat akan berkibat bagi tubuh manusia. Untuk menghindari bahan yang berbahaya, maka bahan-bahan pakan harus dipilih. Seperti pakan-pakan yang telah beredar di pasaran, karena sebelumnya harus dianalisa di laboratorium. BIPI telah memilih bahan-bahan yang aman, sehingga pakan yang sudah jadi bisa diyakini tidak mengandung zat-zat tersebut. KANDUNGAN GIZI BEBERAPA JENIS BAHAN PAKAN Setiap bahan pakan memiliki kandungan nutrisi yang berlainan. Data ini ini diperlukan dalam penghitungan kandungan gizi. Berikut kandungan gizi tiga buah bahan yang bisa digunakan sebagai bahan pakan ikan. FORMULASI Suatu komposisi bahan pembuatan pakan ikan yang dihitung dengan persentase dan disesuaikan dengan jenis ikan, kebutuhan gizi, umur, ukuran, persyaratan teknis dan penghtungan biaya. Kami memberikan berbagai pilihan formulasi. Berikut table formulasinya Kelebihan Formula ini merupakan hasil penelitian, pengamatan dan pengkajian, dengan pertimbangan teknis, ekonomis dan sosial. Hasilnya, kami memiliki berbagai kelebihan, diantarnya rendah Karena dibuat dari bahan-bahan yang murah. Behan pertama dapat dbeli dengan harga antara Rp. – Rp. Behan kedua dapat dibeli dengan harga antara Rp. – Rp. Dan bahan ketiga hanya membutuhkan biaya ratusan rupiah saja. mudah Karena dibuat dari 100 persen bahan-bahan lokal. Behan pertama dapat diperoleh di setiap daerah. Demikian juga dengan bahan yang ketiga. Hanya bahan ketiga yang harus dibeli di pusat kota. Karena dibuat dengan cara yang sederhana. Mulai dari pencampuran bahan, pencetakan, penjemuran hingga pengemasannya. Sudah pasti setiap pembudidaya dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan para ahli dan instansi pemerintah. Tinggi Karena dibuat dari bahan-bahan pilihan. Kualitas bahan bisa dipilih saat persiapan. Pemilihan ini disesuaikan dengan spesifikasinya, yakni bau, tingkat kehalusan dan penghitungan kadaluarsa. Bahan yang tidal berkualitas tidak perlu dipilih, karena dapat menurunkan kualitas. Kuat Karena dibuat dari bahan-bahan yang berbau khas, sesuai dengan karakter penciuman ikan. Bau tersebut mengandung selera makan, ikan memiliki respon yang sangat tinggi, sehingga ikan langsung memburu, menangkap dan memakannya. Karena dibuat melalui suatu proses alami. Proses ini menghasilkan struktur pakan yang ideal, dimana bagian dalamnya berongga secara merata. Rongga inilah yang menyebabkan pakan terapung di permukaan air hingga 2 – 3 menit. Pakan yang terapung memberi kesempatan ikan untuk menangkapnya. Dicerna Karena dibuat dari bahan yang halus dan disesuaikan dengan daya cerna usus. Selain itu juga dibuat dengan melalui suatu proses. Prose situ menghasilkan zat yang dapat membantu pencernaan dan mengurai dan menghancurkan setiap bahan. Dalam Air Karena dibuat dengan melalui suatu proses alami. Proses tersebut terbukti dapat mengurai setiap bahan. Bahan yang sudah teruari menghasilkan lendir secara merata ke setiap bagian bahan. Lendir tersebut berfungsi sebagai perekat dan daya lekat sangat tinggi, sehingga pakan tahan dalam air. Hasil pengamatan, daya tahannya mencapai 7 – 10 menit. Ketahanan ini dapat memberi kesempatan untuk memakannya. Karena dibuat dari bahan-bahan yang bersih, bukan bangkai apalagi kotoran hewan. Selain itu juga tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan mencium atau mencicipinya. Dijamin higeinis. Persyaratan bahan Agar pakan berkualitas tinggi, maka semua bahan harus berkualitas tinggi. Kualitas tersebut dapat dilihat dari tingkat kehalusan, bau, warna dan cara penyimpanan Dedak Keadaan halus Dedak halus bergizi lebih tinggi dari dedak kasar, karena memiliki sari lebih banyak. Dedak kasar bergizi lebih rendah, karena bersari lebih sedikit. Jika digunakan tidak beraroma kuat dan khas. Selain itu juga dapat menghambat proses pembentukan lendir, sehingga daya rekatnya menjadi rendah. Berwarna gading muda Dedak berwarna gading muda umumnya masih baru. Dedak yang berwarna gading tua hijau dan kehitaman dianggap sudah lama. Jika digunakan berbau kurang segar atau apeuk. Ini juga berakibat aromanya kurang kuat dan tidak khas, bahkan bisa berbau busuk. Berbau segar Dedak segar dinilai masih baru. Dedak yang apeuk atau kurang segar juga dianggap sudah lama. Seperti dedak yang berwarna kehijauan atau kehitaman tidak menimbulkan aroma yag kuat dan dan tidak khas serta berbau busuk. Lama penyimpanan maksimal sebulan Dedak yang disimpan terlalu lama, warna dan baunya berubah, sehingga tidak beraroma kuat dank has. Bahkan dapat menghambat proses pembentukan lendir, sehingga daya rekanya menjadi rendah. Ragi roti Tidak menggumpal Ragi yang telah menggumpal berarti sudah tercampur bahan cair, misalnya air dan minyak. Jika digunakan dapat menghambat proses fermnetasi. Hasilnya tidak seperti ragi yang buyar. Tidak bakal terjadi penambahan protein dan berlendir sangat sedikit. Berwarna utuh, seperti ketika baru dibuka Warna yang telah berubah berarti ragi tersebut sudah keadaannya. Bila digunakan efektifitasnya menurun, proses fermentasi tidak bakal sempurna. Lama penympanan maksimal sebulan Maksudnya lama penyimpanan setelah kemasannya dibuka. Bila terlalu lama, maka keadaannya sudah berubah, baik warna maupun baunya, sehingga efektifitasnya sudah menurun. Tepung ikan Tepung ikan yang telah menggumpal berarti sudah tercampur dengan bahan cair, misalnya air dan minyak. Keadaan itu bisa merubah keadaan, bisa membusuk dan menumbuhkan hewan lain, seperti belatung dan lalat. Kandungan gizinya sudah menurun. Tidak bau busuk Tepung ikan yang sudah bau busuk berate sudak terkontaminasi udara yang cukup banyak. Ini akibat penyimpanan yang kurang pada tempatnya dan tidak tertutup rapat. Bila digunakan kandungan gizinya sudah menurun. Berwarna coklat tua Tepung ikan yang berwarna hitam atau berubah pucat berarti sudah terkontaminasi udara yang cukup lama. Ini akibat penyimpanan yang kurang pada tempatnya dan tidak tertutup rapat. Bila digunakan kandungan gizinya sudah menurun. Jumlah bahan Jumlah setiap bahan tergantung dari jumlah pakan yang akan dibuat. Selain itu tergantung dari formulasinya. Berikut table prakiraan jumlah bahan untuk pembuatan 10 kg pakan. Cara menghitung protein Protein dapat dihitung secara sederhana, yaitu dengan rumus berikut Berikut table penghitungan protein sesuai dengan formulasi Cara menghitung biaya Untuk menghitung biaya produksi digunakan rumus di bawah ini. Tapi penghitungan itu tergantung dari harga bahan-bahannya. Yang akan disajikan berdasarkan harga yang berlaku di Jawa Barat. Harga dedak halus Rp. dan tepung ikan Rp. Menghitung Harga Selain biaya penyediaan bahan, juga ada biaya produksi. Biaya ini diperkirakan Rp. 100,-/kg. Berikut table penghitungan biaya pembuatan pakan ikan. Membuat Pakan Larva dan Benih pengganti cacing sutra Pakan larva dan benih lele ada yang tepung ada juga yang butiran. Namun keduanya sering menyebabkan perut kembung, karena terlalu keras dan mengembang dalam perut. Untuk mencegahnya BIPI telah mengembangkan pakan jenis baru, yaitu pasta. Pakan ini berstruktur sangat halus, sehingga dapat mencegah perut kembung dan tidak mengembang dalam perut. Berikut cara pembuatannya, dengan formulasi 40 dedak halus dan 60 persen tepung ikan, plus PH yang sudah 1 minggu di botol Aplikasi Pasta Pasta dapat diberikan kepada benih, mulai dari ukuran 1 – 2 cm, umur 7 – 10 hari hingga ukuran 7 – 8 cm, umur 7 minggu. Pasta juga dapat diberikan mulai dari benih ukuran 7 – 8 cm hingga sangkal ukuran 11 – 12 cm, atau benih yang siap dipelihara di kolam pembesaran. Alat Untuk mempermudah dalam pembuatan pakan ikan diperlukan berbagai peralatan, yaitu mesin pencetak, mesin penepung, mesin pengering dan peralatan lainnya. Agar pakan berkualitas tinggi, sebelum digunakan, semua peralatan itu bersih. UNTUK MELIHAT CARA KERJA MESIN INI BISA LANGSUNG KLIK DISINI Membuat Pakan Induk Kegiatan mulai dari persiapan bahan hingga pencetakan. Dalam tulisan ini, saya akan mencpntohkan pembuatan 10 kg bahan. Persiapan bahan Sebelum memulai membuat pakan, bahan harus disiapkan terlebih dahulu. Bahan tersebut berupa DedakRagi roti dan Air bersihTepung Ikan/Tepung Pellet Dedak Untuk Pakan Konsumsi dan Induk Dedak untuk pakan induk dan ikan konsusmi bisa langsung digunakan sebagai bahan, tanpa harus ada perlakuan lagi, karena bukaan mulut ikan lebih besar dari ukuran butiran dedak. Dedak dari karung bisa langsung ditimbang, lalu dimasukan ke dalam wadah, misalnya baskom besar. Berat dedak disesuaikan dengan formulanya lihat di bagian formula.Gunakan timbangan gantung atau juga timbangan duduk. Sebagai contoh, untuk membuat 10 kg pakan, dengan formula 80 persen dedak dan 20 persen tepung ikan, maka jumlah dedak 8 kg. Dedak untuk pakan larva dan benih Dedak untuk membuat pakan larva dan benih ada perlakuan khusus, sebelum dijadikan sebagai bahan, yaitu harus diayak terlebih dulu agar lebih halus. Karena bukaan mulut larva dan benih masih kecil. Untuk mengayaknya, gunakan alat yang paling sederhana, yaitu berupa ayakan tepung. Alat lainnya berupa ayakan khusus, yang tergabung dalam satu unit dengan mesin pencetak. Seperti untuk pakan induk dan konsumsi, dedak yang sudah diayak harus ditimbang dulu. Dedak yang sudah ditimbang dimasukan ke dalam baskom besar. Pembuatan adonan dedak Ragi roti dibuka dari bungkus, dituangkan ke dalam mangkuk kecil. Selanjutnya ambil 1 – 2 gelas air bersih. Ragi dari mangkuk kecil diambil dengan sendok teh dan dimasukan ke dalam air tadi. Agar larut rata, diaduk dengan sendok makan atau pengaduk lain. Jumlah ragi roti harus sesuai dengan dosis, yaitu 2 sendok the/ kg dedak. Jika ragi sudah diaduk, larutan ragi tersebut dimasukan ke dalam dedak, lalu diaduk. Namun air tersebut tidak ukup untuk seluruh dedak, sehingga airnya harus ditambah lagi. Jumlah seluruh air didasarkan pada berat dedak. Setiap kilogram dedak diperlukan 5 gelas air. Jika air pencampur ragi sebanyak 1 gelas maka air yang ditambahkan sebanyak 4 gelas. Jumlah air tersebut untuk daerah dingin. Untuk daerah panas harus ditambah sebanyak Β½ gelas. Setelah diaduk rata, lalu diratakan. Harus diingat, bahwa ketebalan dedak tidak lebih dari 10 cm. Ketebalan ini sangat berpengaruh pada proses fermentasi. Fermentasi dan pengadukan Dedak yang sudah dicampur dengan larutan ragi disimpan di tempat teduh dan aman selama 5 – 7 hari. Penyimpanan itu dilakukan secara terbuka. Itulah yang disebut fermentasi. Proses ini akan mengubah kandungan karbohidratnya menjadi protein hewani, tapi kandungan proten nabati pada dedak masih ada, dengan kata lain kandungan protein hewani pada dedak akan naik hingga 3 – 4 persen hasil analisa laboratorium BBPBAT Sukabumi. Proses fermentasi yang baik akan memperlihatkan berbagai perubahan Dalam 3 jam pertama sejak pencampuran, dedak akan mengembang ke atas hingga beberapa sentimeter atau menggembung. Pada saat itu pula mulai muncul bau alcohol atau bau tape, lebih tajam lagi setelah 10 – 12 jam. Bau itu masih tercium dalam 2 – 3 hari. Setelah 2 – 3 hari, bagian permukaan dedak akan kering akibat pantulan sinar matahari. Bagian yang kering tidak boleh dibiarkan, tetapi harus kembali bercampur dengan bagian dalam dedak. Agar tercampur, maka dedak itu diaduk hingga rata. Pengadukan itu dilakukan setiap sore mengaduk, coba diperhatikan. Lendir akan muncul di seluruh bagian dedak. Lendir itu akan terus bertambah setiap hari. Kemunculan ragi dapat dicoba dengan mengepalnya. Dedak itu akan lengket. Bila tidak lengket berarti lendir tidak muncul. Artinya proses fermentasi kurang berjalan diperhatikan pula, setelah 2 – 3 hari, lalat mulai hinggap di atas dedak. Kemunculan lalat yang menjadi tanda bahwa protein hewani sudah mulai muncul. Buktinya, lalat selalu hinggap di bangkai-bangkai binatang bukan pada tanaman yang itu, jangan heran pula bila suhu pada dedak naik hingga menjadi panas. Ini pertanda proses fermentasi masih berjalan baik. Apalagi jika ketebalannya lebih tinggi. Agar suhu panas turun, maka ketebalan maksimal 10 lalat yang hinggap ternyata sambil meletakan telur. Buktinya pada hari ke-lima mulai muncul belatung. Populasi belatung semakin banyak jika ketebalannya maksimal 10 cm, kalau lebih tinggi populasinya rendah. lagi kejadian yang cukup menggembirakan, bau dedak berubah menjadi bau tepung ikan. Bau inilah yang menjadi salah satu aroma yang baik sebagai pakan ikan, karena ikan sangat menyukainya. Pencampuran tepung ikan Agar berkualitas lebih tinggi, yaitu mengandung protein yang tinggi, maka dedak yang sudah difermentasi harus dicampur dengan tepung ikan. Jumlahnya sesuai dengan keinginan. Jika ingin berprotein sangat tinggi, gunakan formulasi yang lebih banyak tepung ikan. Sebaliknya jika ingin pakannya berprotein lebih rendah gunakan formulasi tepung ikan yang lebih sedikit. Di bagian terdahulu, telah dibuat adonan sebanyak 10 kg. Sesuai dengan formulasi, jika kita ingin membuat protein 33,81 persen, maka tepung ikan yang dibutuhkan sebanyak 50 persen dedak dan 50 persen tepung ikan. Jadi tinggal menimbang tepung ikan sebanyak 10 kg, lalu mencampurkannya. Agar rata, maka campuran diaduk berkali-kali. Campuran itu siap dicetak. Kegiatan itu bisa dengan pencetak sederhana, yakni gilingan daging bisa juga dengan pencetak khusus. Ini tergantung dari skala produksi pakan. Untuk skala kecil, cukup dengan gilingan daging saja. Untuk skala besar dapat menggunakan mesin pencetak khusus yang berdaya cetak puluhan hingga ratusan kilogram setiap jam. Pencetakan dilakukan dalam beberapa langkah Pasang seluruh perangkat mesin pencetak, termasuk lubang pencetaknya. Untuk benih pakai yang berlubang. Sedangkan untuk induk dan ikan konsumsi pakai yang berlubang bahan pakan ke dalam lubang atas. Jangan terlalu banyak, tetapi sedikit demi sedikit agar memberi kesempatan kepada mesin untuk gilingan daging, putar engkolnya. Untuk mesin yang lebih besar, hidupkan aliran listrik dengan menekan tombol pada bagian gilingan daging atau mesin pellet berputar, pakan akan kelur dari lubang pencetaknya. Tampung pakan yang sudah tercetak dalam nampan. Agar rata ke seluruh permukaan nampan, putar nampan sekali giling biasanya diperlukan beberapa nampan. Jika nampan yang satu penuh, diganti dengan nampan yang lain. Dalam setiap nampan, tidak boleh terlalu tebal, agar proses pengeringan berjalan lebih cepat. Menghaluskan Seperti telah diulai di bagian terdahulu, bahwa pakan yang dibuat tidak hanya untuk induk dan konsumsi, tetapi juga untuk larva dan benih. Karena itu, adonan dedak yang sudah difermentasi selama 5 – 7 hari atau sudah dicampur dengan tepung ikan, tidak perlu dicetak, tetapi harus dihaluskan, karena bukaan mulut larva dan benih lebih kecil. Untuk menghaluskan digunakan sebuah alat yang disebut penepung. Alat ini juga ada yang sederhana, yaitu penepung beras, ada juga penepung khusus, seperti yang digunakan di pabrik-pabrik pakan. Tetapi sebelum dihaluskan, campuran adonan dedak dan tepung ikan harus dikeringkan dulu, baik dijemur di bawah sinar matahari maupun dengan pengring atau disebut juga oven. PENGERINGAN PAKAN Pakan ikan harus kering. Pakan yang kering bisa disimpan lama, tidak bau busuk dan berjamur. Selain itu, pakan kering juga tahan dalam air dan terapung di permukaan. Itu juga yang menjadi salah satu syarat pakan ikan. Dengan keadaan seperti itu, dapat memberi kesempatan ikan untuk memburu, menangkap dan memakannya. Untuk mengeringkan pakan dapat dilakukan dua cara, yaitu dengan menjemur di bawah sinar matahari dan juga dengan memasukan ke dalam alat pengering, yaitu oven. Sebelum dijemur atau dimasukan ke dalam oven, pakan yang sudah dicetak ditebar di atas nampan. Agar cepat kering, maka penebarannya harus tipis, jangan sampai bertumpukan. Jangan lupa, bila sudah agak kering dibalik. Karena bagian bawahnya biasanya masih basah. Jika cuaca cerah, dalam 1 – 2 hari sudah kering. Ini artinya pakan sudah digunakan. Pengemasan & penyimpanan Pakan yang sudah kering dapat dikemas dalam karung plastic. Namun sebelumnya karung-karung tersebut harus dilapisi platik agar terhindari dari pengaruh luar. Akan lebih baik lagi jika menggunakan karung yang sudah berlapis plastic. Untuk mengetahui beratnya, maka karung yang telah berisi pakan ditimbang. Untuk mempermudah dalam penghitungan, maka setiap karung harus ditetapkan beratnya. Misalnya setiap karung berisi 10 kg, 20 kg atau sesuai dengan keinginan. Pakan yang sudah dikemas disimpan di tempat sejuk. Jangan disimpan ditempat lembab atau panas, karena dapat berpengaruh pada keadaan paka itu sendiri. Pakan itu sudah bisa digunakan sendiri atau dijual. Selamat mencoba JAKARTA, - Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan berprotein tinggi di atas 70%. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa kompos dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menguraikan sampah organik. Sisa dan media ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, karena penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Berkaitan dengan potensi cacing tanah sebagai bahan makanan sumber protein tinggi, pemanfaatannya sangat beragam seperti untuk bahan campuran kosmetika, sebagai makanan suplemen kesehatan, bahan obat-obatan terutama yang menyangkut dengan antibiotik, dan sebagai pakan ternak, khususnya untuk pakan ikan. Dan Anda pun bisa membuatnya sendiri lho di rumah. Gampang kok, mau tahu caranya? Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk memanfaatkan cacing tanah sebagai pakan ikan antara lain alat penggiling tepung, alat penggiling daging, baskom, tepung cacing, telur ayam, terigu, dedak, dan tepung kanji. Yuk, Ketahui Cara Kultur Daphnia sp Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut - Cacing segar dipisahkan dari medianya. - Cacing segar ini di cuci/bilas dengan air bersih, lalu ditimbang. - Cacing segar dijemur oleh panas matahari di atas seng dalam 24 jam suhu udara 32 – 35 derajat celcius. - Cacing yang sudah kering kemudian dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung. - Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan. Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur ayam yang telah direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan. Langkah-langkah pembuatan pelet ikan sebagai berikut - Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu. - Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal. Penggunaan air harap diperhatikan seminim mungkin penggunaannya. - Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging sehingga menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie. - Pelet basah tersebut dipotong per 0,5 cm membentuk butiran- butiran. - Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian. - Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan Untuk memperoleh pelet dengan kandungan protein 35%, maka susunan ransumnya adalah Tepung Cacing 47% Telur Ayam 20% Terigu 14% Dedak 18% Kanji 1% Nah, selamat mencobanya sendiri yah! Sumber Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta, Brosur Informasi Proyek Peningkatan Diversifikasi Usaha Perikanan Mau Lebih Sehat? Coba Deh Minum Teh Daun Tin..

cara membuat cacing kering pakan ikan